Khotbah Pada Pembukaan Kebaktian Sektor Tahun 2014
GMI Kasih Karunia, Jalan Hang Tuah 2, Medan
Evangelium : Yohanes 6:41 -51
Tema : Hidup kekal diperoleh dengan jalan percaya kepada Yesus Kristus
Pendahuluan
Apakah yang terlintas dalam pikiran kita ketika kita ditanya "apakah yang kamu cari dalam hidupmu?" Mungkin sebagian besar orang akan menjawab "kebahagiaan" , namun seringkali kita tidak mengetahui darimana asal atau sumber kebahagiaan itu, dan bagaimana cara untuk mendapatkannya. Allah telah menyatakan diriNya kepada manusia agar manusia mengerti bahwa Allah begitu memperdulikan mereka- Kedatangan Yesus ke dunia adatah bukti terbesar akan kasih Allah kepada manusia, namun keberadaanNya sering tidak dihiraukan bahkan ada sebagian orang yang tidak menerimaNya. Allah adalah satu-satunya sumber hidup, sumber sukacita, dan kebahagiaan yang kekal (keselamatan) inilah yang ingin Yesus nyatakan dalam kedatanganNya melalui pelayanan hidup, pengajaran dan pengorbananNya di kayu salib.Bagaimana dengan kita, apakah kita termasuk telah menemukan fokus utama tujuan kita yaitu kebahagiaan yang kekal yaitu hidup bersama Allah dalam kekekalan?Atau jangan-jangan sebaliknya, kita telah memfokuskan hidup kita untuk mencari yang sia-sia?Mencari hidup duniawi yang sifatnya hanya sementara?
Penjelasan Nas
Pada perikop sebelumnya sebelum nas ini disebutkan banyak orang yang mencari Yesus.Ada bermacam-macam motivasi orang datang kepada Yesus. Ada yang hanya sekedar ikut- ikutan, ada yang hanya ingin melihat tanda-tanda mujizat yang Ia perbuat, bahkan yang lebih memprihatinkan adalah mereka datang hanya karena roti (makanan duniawi) hal inilah yang terjadi pada konteks nas ini. Yesus mengupas 'harapan yang salah' diantara mereka tentang Yesus.Mereka mencari 'roti' tetapi tidak nampak tanda ajaib, Artinya yang mereka utamakan adalah berkat duniawi, kemakmuran dalam arti politik. Kalau mereka sungguh-sungguh ingin mengikut Yesus, haruslah mereka lakukan 'pekerjaan Allah', artinya menyerahkan diri kepada Dia dengan penuh kepercayaan tetapi orang banyak itu tidak menyetujuiNya. Mereka membandingkan Musa dengan Yesus, lalu kata mereka tanda ajaib yang diperbuatan oleh Yesus tidak sebesar yang diperbuat oleh Musa.Musa mengaruniakan roti ("manna") dari surga itu suatu tanda ajaib yang tiada taranya bagi mereka.Lalu Yesus menceritakan adanya roti yang sesungguhnya dari sorga, lalu mereka meminta roti itu.
Yesus menegaskan maksudnya di ayat 35 dengan perkataan "Akulah roti hidup", Yesus menerangkan bahwa Dialah Manna yang sejati. Ia bukanlah memberi manna, tetapi Dia sendirilah Manna itu. la telah turun dari sorga. Karena itu bukan kehendakNya sendiri yang dilakukanNya, melainkan kehendak BapaNya yang di sorga.Dan kehendak Bapa itu ialah "supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman". Mendengar itu makin tidak percayalah mereka lalu bersungut-sungut (ay- 41,42).
Orang banyak itu bersungut-sungut disebabkan oleh pengenalan mereka akan Yesus hanyalah dari kriteria kemanusiaanNya. Mereka hanya mengenal Yesus sebagai anak Yusuf, dari Nazareth, dan sebagainya. Sehingga dengan pengenalan yang demikian mereka menuduh para pengikut Yesus keterlaluan dalam pengenalan akan Yesus sebagai Firman yang menjadi manusia. Namun Yesus menghardik mereka dengan mengatakan: 'Jangan kamu bersungut- sungut!" Hardikan dan tegoran ini tujuannya adalah untuk mengajak semua orang bagaimana seharusnya dan semestinya mengenal Yesus yang sebenarnya, agar tidak terlalu berpolemik dan beradu argumentasi iman dalam usaha mengenal Yesus yang adalah Roti Surga.Perkataan Yesus itu agar orang Yahudi tidak bersungut-sungut adalah tegoran dan jawaban kepada orang Yahudi atas reaksi dan penolakan orang Yahudi setelah Yesus berbicara kepada mereka bahwa diriNya adalah roti hidup dan roti yang telah turun dari sorga di Kapernaum dalam Bait Allah.Penolakan dari kelompok orang Yahudi pada Yesus karena ketidakmengertian mereka yang hanya melihat Yesus hanya secara lahiriah saja, mengingat mereka hanya mengenal sepenuhnya bahwa Yesus adalah putra dari Yusuf seorang tukang kayu dari Nazaret. Orang Yahudi berpendapat, bagaimana mungkin Yesus telah mengatakan bahwa Ia telah turun dari Sorga? Penolakan orang Yahudi kepada Yesus adalah kegagalan mereka serta kesalahan besar dari mereka karena mereka sangat sulit atau tidak mengerti bahwa anak tukang kayu menjadi utusan dari Allah bagi hidup manusia.
Yesus menjelaskan kepada mereka bahwa tidak ada orang yang dapat datang kepada Yesus, jikalau tidak dibawa oleh Bapa. Supaya dapat percaya kepada Yesus, harus terjadi perubahan total dalam hati seseorang yang dilakukan oleh Allah Bapa. Tetapi bagi orang percaya maka jelaslah kepadanya bahwa Yesus ialah 'roti hidup'. Roti itu lebih dari baik dari manna, karena orang yang makart dari roti itu akan hidup untuk selama-lamanya. Bukan maksudnya kita menjadi manusia kanibal karena memakan daging Yesus, karena Yesus mengatakan bahwa roti yang Ia berikan itu adalah dagingNya.(ay.51) Tetapi maksudnya adalah supaya kita percaya kepada Yesus yang telah rnemberikan tubuhNya (dagingNya) untuk menebus kita agar terlepas dari belenggu dosa dan memperoleh keselamatan. Makan roti hidup, yaitu roti hidup yang telah turun dari sorga membuat orang yang memakannya tidak hanya bertahan hidup, tetapi juga berkarya dalam hidup.Roti hidup itu menghantar orang yang memakannya hingga ke akhir hidup yang mengalahkan maut.
Renungan
Pada masa sekarang ini, banyak orang yang "hidup untuk makan" bukan "makan untuk hidup".Juga banyak orang yang memfokuskan diri mencari makanan duniawi dibandingkan makanan rohani.Ada juga tipe orang hanya mencari Yesus ketika pergumulan dan persoalan menimpa hidupnya. Setelah ia lepas dari pergumulannya tidak lagi datang kepada Yesus bahkan mengucap syukur pun tidak. Ia datang kepada Yesus hanya ketika ia membutuhkannya. Banyak juga kita lihat yang disebut Kristen 'Tomat' hari Minggu tobat, Senin sampai Sabtu kumat, atau Kristen kapal selam yang sebentar timbul, sebentar tenggelam, yang hanya muncul di gereja pada saat hari-hari besar gereja misalnya, pada saat ada Baptisan, Naik Sidi (Malua), Perjamuan Kudus, Paskah, Natal atau karena ada acarc pesta Gereja, misalnya: Pesta Panen, Pesta Pembangunan Gereja.
Yesus sendiri mengatakan "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup" (Yoh. 145).Artinya hanya dari Yesuslah kita bisa mendapatkan roti yang benar dari surga yang memberikan kita hidup yang kekal.Manna memang menyelamatkan bangsa Israel dari kematian karena kelangkaan makanan.Kematian badani memang dapat dicegah dengan datangnya manna, tetapi kematian rohani masih tetap merajalela.Demikian juga halnya dengan yang terjadi pada saat ini.Tidak ada satu pun sumber kekuatan di muka bumi ini yang dapat memberikan kita hidup yang kekal. Hanya Yesuslah satu-satunya yang dapat memberikannya- Karena itu tidak ada pilihan lain, jika kita mengarahkan tujuan hidup kita kepada kebahagiaan yang sejati yaitu hidup kekal bersama Yesus, percayalah dengan sepenuh hati kepadaNya. Kita bersyukur dan berterimakasih, karena Tuhan telah memberikan roti untuk kelangsungan hidup kita dalam mempertahankan hidup yang diberikanNya kepada kita.Tanpa roti maka hidup kita ini tidak bisa berlanjut.Hidup yang sebenarnya adalah hidup dalam hubungan yang baru dengan Allah.Hubungan yang baru itu adalah hubungan kepercayaan, ketaatan, dan kasih dan hubungan seperti itu hanya dimungkinkan oleh Yesus Kristus.Lepas dari Yesus Kristus tidak seorangpun yang bisa memasuki hubungan baru itu. Dengan kata lain, tanpa Yesus, kita memang ada tetapi tidak hidup. Oleh karena itu, kalau Yesus adalah esensi hidup kita, maka Ia adalah Roti Hidup, untuk itu barang siapa makan daripadaNya, ia tidak akan mati melainkan beroleh hidup selamalamanya, dan roti yang diberikan Tuhan adalah dagingNya yang telah diberikanNya bagi dunia ini. Ketika kita merasa lapar maka kita akan makan agar kita memiliki tenaga untuk meneruskan hidup kita. Maka agar kita memiliki kekuatan menghadapi segala tantangan hidup, kuat menghadapi segala pergumulan dan persoalan-persoalan yang ada, percayalah kepada Yesus yang senantiasa akan memberikan kita kekuatan itu sehingga kita bisa sampai kepada kehidupan kekal bersama Tuhan. Amen
Evangelium : Yohanes 6:41 -51
Tema : Hidup kekal diperoleh dengan jalan percaya kepada Yesus Kristus
Pendahuluan
Apakah yang terlintas dalam pikiran kita ketika kita ditanya "apakah yang kamu cari dalam hidupmu?" Mungkin sebagian besar orang akan menjawab "kebahagiaan" , namun seringkali kita tidak mengetahui darimana asal atau sumber kebahagiaan itu, dan bagaimana cara untuk mendapatkannya. Allah telah menyatakan diriNya kepada manusia agar manusia mengerti bahwa Allah begitu memperdulikan mereka- Kedatangan Yesus ke dunia adatah bukti terbesar akan kasih Allah kepada manusia, namun keberadaanNya sering tidak dihiraukan bahkan ada sebagian orang yang tidak menerimaNya. Allah adalah satu-satunya sumber hidup, sumber sukacita, dan kebahagiaan yang kekal (keselamatan) inilah yang ingin Yesus nyatakan dalam kedatanganNya melalui pelayanan hidup, pengajaran dan pengorbananNya di kayu salib.Bagaimana dengan kita, apakah kita termasuk telah menemukan fokus utama tujuan kita yaitu kebahagiaan yang kekal yaitu hidup bersama Allah dalam kekekalan?Atau jangan-jangan sebaliknya, kita telah memfokuskan hidup kita untuk mencari yang sia-sia?Mencari hidup duniawi yang sifatnya hanya sementara?
Penjelasan Nas
Pada perikop sebelumnya sebelum nas ini disebutkan banyak orang yang mencari Yesus.Ada bermacam-macam motivasi orang datang kepada Yesus. Ada yang hanya sekedar ikut- ikutan, ada yang hanya ingin melihat tanda-tanda mujizat yang Ia perbuat, bahkan yang lebih memprihatinkan adalah mereka datang hanya karena roti (makanan duniawi) hal inilah yang terjadi pada konteks nas ini. Yesus mengupas 'harapan yang salah' diantara mereka tentang Yesus.Mereka mencari 'roti' tetapi tidak nampak tanda ajaib, Artinya yang mereka utamakan adalah berkat duniawi, kemakmuran dalam arti politik. Kalau mereka sungguh-sungguh ingin mengikut Yesus, haruslah mereka lakukan 'pekerjaan Allah', artinya menyerahkan diri kepada Dia dengan penuh kepercayaan tetapi orang banyak itu tidak menyetujuiNya. Mereka membandingkan Musa dengan Yesus, lalu kata mereka tanda ajaib yang diperbuatan oleh Yesus tidak sebesar yang diperbuat oleh Musa.Musa mengaruniakan roti ("manna") dari surga itu suatu tanda ajaib yang tiada taranya bagi mereka.Lalu Yesus menceritakan adanya roti yang sesungguhnya dari sorga, lalu mereka meminta roti itu.
Yesus menegaskan maksudnya di ayat 35 dengan perkataan "Akulah roti hidup", Yesus menerangkan bahwa Dialah Manna yang sejati. Ia bukanlah memberi manna, tetapi Dia sendirilah Manna itu. la telah turun dari sorga. Karena itu bukan kehendakNya sendiri yang dilakukanNya, melainkan kehendak BapaNya yang di sorga.Dan kehendak Bapa itu ialah "supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman". Mendengar itu makin tidak percayalah mereka lalu bersungut-sungut (ay- 41,42).
Orang banyak itu bersungut-sungut disebabkan oleh pengenalan mereka akan Yesus hanyalah dari kriteria kemanusiaanNya. Mereka hanya mengenal Yesus sebagai anak Yusuf, dari Nazareth, dan sebagainya. Sehingga dengan pengenalan yang demikian mereka menuduh para pengikut Yesus keterlaluan dalam pengenalan akan Yesus sebagai Firman yang menjadi manusia. Namun Yesus menghardik mereka dengan mengatakan: 'Jangan kamu bersungut- sungut!" Hardikan dan tegoran ini tujuannya adalah untuk mengajak semua orang bagaimana seharusnya dan semestinya mengenal Yesus yang sebenarnya, agar tidak terlalu berpolemik dan beradu argumentasi iman dalam usaha mengenal Yesus yang adalah Roti Surga.Perkataan Yesus itu agar orang Yahudi tidak bersungut-sungut adalah tegoran dan jawaban kepada orang Yahudi atas reaksi dan penolakan orang Yahudi setelah Yesus berbicara kepada mereka bahwa diriNya adalah roti hidup dan roti yang telah turun dari sorga di Kapernaum dalam Bait Allah.Penolakan dari kelompok orang Yahudi pada Yesus karena ketidakmengertian mereka yang hanya melihat Yesus hanya secara lahiriah saja, mengingat mereka hanya mengenal sepenuhnya bahwa Yesus adalah putra dari Yusuf seorang tukang kayu dari Nazaret. Orang Yahudi berpendapat, bagaimana mungkin Yesus telah mengatakan bahwa Ia telah turun dari Sorga? Penolakan orang Yahudi kepada Yesus adalah kegagalan mereka serta kesalahan besar dari mereka karena mereka sangat sulit atau tidak mengerti bahwa anak tukang kayu menjadi utusan dari Allah bagi hidup manusia.
Yesus menjelaskan kepada mereka bahwa tidak ada orang yang dapat datang kepada Yesus, jikalau tidak dibawa oleh Bapa. Supaya dapat percaya kepada Yesus, harus terjadi perubahan total dalam hati seseorang yang dilakukan oleh Allah Bapa. Tetapi bagi orang percaya maka jelaslah kepadanya bahwa Yesus ialah 'roti hidup'. Roti itu lebih dari baik dari manna, karena orang yang makart dari roti itu akan hidup untuk selama-lamanya. Bukan maksudnya kita menjadi manusia kanibal karena memakan daging Yesus, karena Yesus mengatakan bahwa roti yang Ia berikan itu adalah dagingNya.(ay.51) Tetapi maksudnya adalah supaya kita percaya kepada Yesus yang telah rnemberikan tubuhNya (dagingNya) untuk menebus kita agar terlepas dari belenggu dosa dan memperoleh keselamatan. Makan roti hidup, yaitu roti hidup yang telah turun dari sorga membuat orang yang memakannya tidak hanya bertahan hidup, tetapi juga berkarya dalam hidup.Roti hidup itu menghantar orang yang memakannya hingga ke akhir hidup yang mengalahkan maut.
Renungan
Pada masa sekarang ini, banyak orang yang "hidup untuk makan" bukan "makan untuk hidup".Juga banyak orang yang memfokuskan diri mencari makanan duniawi dibandingkan makanan rohani.Ada juga tipe orang hanya mencari Yesus ketika pergumulan dan persoalan menimpa hidupnya. Setelah ia lepas dari pergumulannya tidak lagi datang kepada Yesus bahkan mengucap syukur pun tidak. Ia datang kepada Yesus hanya ketika ia membutuhkannya. Banyak juga kita lihat yang disebut Kristen 'Tomat' hari Minggu tobat, Senin sampai Sabtu kumat, atau Kristen kapal selam yang sebentar timbul, sebentar tenggelam, yang hanya muncul di gereja pada saat hari-hari besar gereja misalnya, pada saat ada Baptisan, Naik Sidi (Malua), Perjamuan Kudus, Paskah, Natal atau karena ada acarc pesta Gereja, misalnya: Pesta Panen, Pesta Pembangunan Gereja.
Yesus sendiri mengatakan "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup" (Yoh. 145).Artinya hanya dari Yesuslah kita bisa mendapatkan roti yang benar dari surga yang memberikan kita hidup yang kekal.Manna memang menyelamatkan bangsa Israel dari kematian karena kelangkaan makanan.Kematian badani memang dapat dicegah dengan datangnya manna, tetapi kematian rohani masih tetap merajalela.Demikian juga halnya dengan yang terjadi pada saat ini.Tidak ada satu pun sumber kekuatan di muka bumi ini yang dapat memberikan kita hidup yang kekal. Hanya Yesuslah satu-satunya yang dapat memberikannya- Karena itu tidak ada pilihan lain, jika kita mengarahkan tujuan hidup kita kepada kebahagiaan yang sejati yaitu hidup kekal bersama Yesus, percayalah dengan sepenuh hati kepadaNya. Kita bersyukur dan berterimakasih, karena Tuhan telah memberikan roti untuk kelangsungan hidup kita dalam mempertahankan hidup yang diberikanNya kepada kita.Tanpa roti maka hidup kita ini tidak bisa berlanjut.Hidup yang sebenarnya adalah hidup dalam hubungan yang baru dengan Allah.Hubungan yang baru itu adalah hubungan kepercayaan, ketaatan, dan kasih dan hubungan seperti itu hanya dimungkinkan oleh Yesus Kristus.Lepas dari Yesus Kristus tidak seorangpun yang bisa memasuki hubungan baru itu. Dengan kata lain, tanpa Yesus, kita memang ada tetapi tidak hidup. Oleh karena itu, kalau Yesus adalah esensi hidup kita, maka Ia adalah Roti Hidup, untuk itu barang siapa makan daripadaNya, ia tidak akan mati melainkan beroleh hidup selamalamanya, dan roti yang diberikan Tuhan adalah dagingNya yang telah diberikanNya bagi dunia ini. Ketika kita merasa lapar maka kita akan makan agar kita memiliki tenaga untuk meneruskan hidup kita. Maka agar kita memiliki kekuatan menghadapi segala tantangan hidup, kuat menghadapi segala pergumulan dan persoalan-persoalan yang ada, percayalah kepada Yesus yang senantiasa akan memberikan kita kekuatan itu sehingga kita bisa sampai kepada kehidupan kekal bersama Tuhan. Amen