Saturday, April 12, 2014





Ringkasan Khotbah Minggu Palmarum
Minggu 13  April 2014
Nats Alkitab : Matius 21:1-11
By: Pdt. T.M. Karo-karo,STh,MA

Nats Alkitab:
21:1 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya
21:2 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku.
21:3 Dan jikalau ada orang menegor kamu, katakanlah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya."
21:4 Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi:
21:5 "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."
21:6 Maka pergilah murid-murid itu dan berbuat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka.
21:7 Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan Yesus pun naik ke atasnya.
21:8 Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan.
21:9 Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!"
21:10 Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata: "Siapakah orang ini?"
21:11 Dan orang banyak itu menyahut: "Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea."

Pendahuluan
Sebagai orang yang percaya kepada Yesus,kita memang harus belajar meneladani Kristus,baik dalam perkataan maupun dalam perbuatan.Karakter Yesus perlu kita teladani,ketika banyak orang yang mencai maki dan berusaha menyalibkanNya,sedikitpun Dia tidak membalasnya,Yesus tidak membiarkan caci maki,ancaman dan perbuatan jahat orang banyak masuk dan menguasai hatiNya,namun sebaliknya Ia mengasihi,mengampuni bahkan menyelamatkan manusia dari segala dosa-dosanya.
Pelayanan Yesus sepanjang hidupnya menunjukkan bahwa walaupun Ia adalah Anak Allah yang memiliki wewenang Ilahi,tapi Ia mampu tampil secara sederhana,kehadiranNa didunia ini membawa perubahan sehingga keberadaanNya membawa damai sejahtera.Kepatuhan dan kesetiaan Yesus kepada Bapa yang mengutus Dia itu juga yang ingin kita lakukan,sebab kita juga adalah hamba Allah,kita adalah buah pelayanan Yesus.Menjadi hamba Allah berarti bersedia memberi diri secara total (taat) diperbaharui oleh Allah dan bersedia menghadapi tantangan.Kita dipanggil untuk menyaksikan karya Kristus itu kepada semua orang.
1. Dalam ay 6 terlihat bahwa murid-murid taat pada perintah Yesus itu, padahal ada resiko mereka akan dituduh sebagai pencuri!
Maukah saudara taat kepada Tuhan sekalipun ada resiko? Misalnya:
  kalau kejujuran bisa menyebabkan saudara rugi, maukah saudara tetap jujur?
   sekalipun ada resiko saudara bakal tidak punya uang cukup untuk kehidupan saudara, maukah saudara tetap memberikan persem­bahan perpuluhan?
   meskipun ada resiko kehujanan, maukah saudara tetap pergi ke Kebaktian / Pemahaman Alkitab?
   meskipun pekabaran Injil bisa menyebabkan saudara dibenci, dihina dan bahkan berurusan dengan polisi, maukah saudara tetap memberitakan Injil?
   kalau di dalam membela / menegakkan kebenaran, saudara bisa dipecat dari pekerjaan saudara, maukah saudara tetap melakukan­nya?
2. Apa yang dilakukan oleh orang-orang ini dalam ay 8, meru­pakan penghormatan bagi seorang raja.
Orang banyak ini menyambut / menghormati Yesus sebagai raja. Tetapi sebentar lagi  mereka juga yang berteriak: “Salibkan Dia!” (Mark 15:13-14).
Dari sini kita seharusnya belajar untuk tidak terlalu cepat senang / percaya melihat adanya orang-orang yang ‘bertobat dan menjadi orang kristen’! Sikap terlalu cepat percaya pada kekristenan seseorang menyebabkan kita tidak lagi memberitakan Injil kepadanya, padahal mungkin ia sebetulnya masih membutuhkan Injil, karena ia belum sung­guh-sungguh bertobat.
3. Dalam ay 9 ada kata ‘Hosanna’. Ini sebetulnya  berasal dari kata Ibrani HOSIANA yang berarti ‘save now’ (= sela­matkanlah sekarang).
Kata-kata dalam ay 9 itu diambil dari Maz 118:25-26. Maz 118:25 oleh NIV  diterjemahkan sebagai berikut: “O LORD, save us” (= Ya TUHAN, selamatkanlah kami).
Jadi dari artinya, terlihat bahwa kata ‘Hosanna’ ini sebe­tulnya merupakan suatu istilah dalam doa / permohonan. Tetapi akhirnya, kata ini menjadi suatu istilah yang menyatakan sukacita dan pujian kepada Tuhan, dan  karena itulah maka pada saat itu lalu diucapkan kepada Yesus.
4.  Hal-hal yang penting dalam cerita ini:
a)   Apa yang Yesus lakukan di sini merupakan proklamasi besar-besaran bahwa Ia adalah Mesias / Raja (ay 4-5  bdk. Zakh 9:9 yang merupakan nubuat tentang Mesias / Raja).
Yesus berulangkali melarang murid-muridNya memberitakan bahwa Ia adalah  Mesias, karena saat itu belum waktunya. Tetapi sekarang, pada saat waktunya sudah tiba, Ia sendiri memberitakan hal itu secara besar-besaran. Dikatakan ‘secara besar-besaran’ karena Ia melakukan hal itu di Yerusalem, dan Ia melakukannya menjelang Paskah (Ini Paskah Perjanjian Lama, yaitu peringatan keluarnya Israel dari Mesir) dimana semua orang Yahudi pergi ke Yerusalem.
b)   Tindakan Yesus ini menyebabkan rakyat menyambut dengan antusias. Ini menyebabkan tokoh-tokoh Yahudi makin marah dan membenci Yesus dan merencanakan untuk membunuh Yesus. Hal ini pasti disadari oleh Yesus, tetapi Ia melakukannya dengan sengaja, supaya Rencana Allah ten­tang kematianNya di atas kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita bisa terlaksana. Jadi, sebetulnya bagian ini penting sekali, karena tanpa adanya hal ini, Rencana Allah tentang penebusan dosa manusia tidak akan terlaksana.
c)   Tindakan Yesus ini juga dimaksudkan untuk menunjukkan kesalahan konsep Yahudi tentang Mesias (Orang Yahudi beranggapan bahwa Mesias adalah seorang raja duniawi). Karena itulah maka Yesus masuk ke Yerusalem menggunakan seekor keledai, bukan seekor kuda (bandingkan dengan ajaran Theologia Kemakmuran yang mengharuskan orang kristen menjadi kaya sehingga bisa naik mobil mewah!).
Apa artinya naik keledai?
   Keledai bukanlah binatang tunggangan yang hina. Keledai juga dipakai oleh raja / pemimpin, tetapi dipakai dalam keadaan damai (Hak 5:10 & 10:4). Sedangkan kuda dipakai dalam keadaan perang. Jadi, Yesus menyatakan diri sebagai Mesias / Raja dengan menunggang keledai, menun­jukkan diriNya sebagai Raja damai.
   Disamping itu keledainya keledai pinjaman. Lagi pula keledainya tidak punya pelana sehingga harus dialasi dengan pakaian. Ini semua menunjukkan kemiskinan dan kerendahan hati.
Dengan demikian, terlihat dengan jelas bahwa sekalipun Yesus di sini  menyatakan diri sebagai Mesias / Raja, tetapi Ia sekaligus menunjukkan bahwa diriNya bukanlah raja duniawi, dan kerajaanNya bukanlah kerajaan duniawi! Kita semua mempunyai seorang Raja yang bukan raja duniawi. Jadi, patutkah kalau kita hidup untuk dunia?


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.