Ringkasan Khotbah Minggu Palmarum
Minggu 13 April 2014
Nats Alkitab : Matius 21:1-11
By: Pdt. T.M. Karo-karo,STh,MA
Nats
Alkitab:
21:1 Ketika Yesus dan
murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang terletak di
Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya
21:2 dengan pesan: "Pergilah
ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor
keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan
bawalah keduanya kepada-Ku.
21:3 Dan jikalau ada orang
menegor kamu, katakanlah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera
mengembalikannya."
21:4 Hal itu terjadi supaya
genaplah firman yang disampaikan oleh nabi:
21:5 "Katakanlah kepada
puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai
seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."
21:6 Maka pergilah murid-murid
itu dan berbuat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka.
21:7 Mereka membawa keledai
betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan Yesus
pun naik ke atasnya.
21:8 Orang banyak yang sangat
besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong
ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan.
21:9 Dan orang banyak yang
berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya:
"Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,
hosana di tempat yang mahatinggi!"
21:10 Dan ketika Ia masuk ke
Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata: "Siapakah orang
ini?"
21:11 Dan orang banyak itu menyahut:
"Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea."
Pendahuluan
Sebagai orang yang percaya kepada Yesus,kita memang
harus belajar meneladani Kristus,baik dalam perkataan maupun dalam
perbuatan.Karakter Yesus perlu kita teladani,ketika banyak orang yang mencai
maki dan berusaha menyalibkanNya,sedikitpun Dia tidak membalasnya,Yesus tidak
membiarkan caci maki,ancaman dan perbuatan jahat orang banyak masuk dan
menguasai hatiNya,namun sebaliknya Ia mengasihi,mengampuni bahkan menyelamatkan
manusia dari segala dosa-dosanya.
Pelayanan Yesus sepanjang hidupnya
menunjukkan bahwa walaupun Ia adalah Anak Allah yang memiliki wewenang
Ilahi,tapi Ia mampu tampil secara sederhana,kehadiranNa didunia ini membawa
perubahan sehingga keberadaanNya membawa damai sejahtera.Kepatuhan dan
kesetiaan Yesus kepada Bapa yang mengutus Dia itu juga yang ingin kita
lakukan,sebab kita juga adalah hamba Allah,kita adalah buah pelayanan
Yesus.Menjadi hamba Allah berarti bersedia memberi diri secara total (taat)
diperbaharui oleh Allah dan bersedia menghadapi tantangan.Kita dipanggil untuk
menyaksikan karya Kristus itu kepada semua orang.
1. Dalam ay 6 terlihat bahwa murid-murid taat pada perintah
Yesus itu, padahal ada resiko mereka akan dituduh sebagai pencuri!
Maukah saudara taat
kepada Tuhan sekalipun ada resiko? Misalnya:
kalau
kejujuran bisa menyebabkan saudara rugi, maukah saudara tetap jujur?
sekalipun
ada resiko saudara bakal tidak punya uang cukup untuk kehidupan saudara, maukah
saudara tetap memberikan persembahan perpuluhan?
meskipun
ada resiko kehujanan, maukah saudara tetap pergi ke Kebaktian / Pemahaman
Alkitab?
meskipun
pekabaran Injil bisa menyebabkan saudara dibenci, dihina dan bahkan berurusan
dengan polisi, maukah saudara tetap memberitakan Injil?
kalau
di dalam membela / menegakkan kebenaran, saudara bisa dipecat dari pekerjaan
saudara, maukah saudara tetap melakukannya?
2. Apa yang dilakukan oleh orang-orang ini dalam ay 8, merupakan
penghormatan bagi seorang raja.
Orang banyak ini
menyambut / menghormati Yesus sebagai raja. Tetapi sebentar lagi mereka
juga yang berteriak: “Salibkan Dia!” (Mark 15:13-14).
Dari sini kita
seharusnya belajar untuk tidak terlalu cepat senang / percaya melihat adanya
orang-orang yang ‘bertobat dan menjadi orang kristen’! Sikap terlalu cepat
percaya pada kekristenan seseorang menyebabkan kita tidak lagi memberitakan
Injil kepadanya, padahal mungkin ia sebetulnya masih membutuhkan Injil, karena
ia belum sungguh-sungguh bertobat.
3. Dalam ay 9 ada kata ‘Hosanna’. Ini sebetulnya berasal
dari kata Ibrani HOSIANA yang berarti ‘save
now’ (= selamatkanlah
sekarang).
Kata-kata dalam
ay 9 itu diambil dari Maz 118:25-26. Maz 118:25 oleh NIV
diterjemahkan sebagai berikut: “O
LORD, save us” (= Ya TUHAN,
selamatkanlah kami).
Jadi dari artinya, terlihat
bahwa kata ‘Hosanna’ ini sebetulnya merupakan suatu istilah dalam doa /
permohonan. Tetapi akhirnya, kata ini menjadi suatu istilah yang menyatakan
sukacita dan pujian kepada Tuhan, dan karena itulah maka pada saat itu
lalu diucapkan kepada Yesus.
4. Hal-hal yang penting dalam cerita ini:
a)
Apa yang Yesus lakukan di sini merupakan proklamasi besar-besaran bahwa Ia
adalah Mesias / Raja (ay 4-5 bdk. Zakh 9:9 yang merupakan
nubuat tentang Mesias / Raja).
Yesus berulangkali
melarang murid-muridNya memberitakan bahwa Ia adalah Mesias, karena saat
itu belum waktunya. Tetapi sekarang, pada saat waktunya sudah tiba, Ia sendiri
memberitakan hal itu secara besar-besaran. Dikatakan ‘secara besar-besaran’
karena Ia melakukan hal itu di Yerusalem, dan Ia melakukannya menjelang Paskah
(Ini Paskah Perjanjian Lama, yaitu peringatan keluarnya Israel dari Mesir)
dimana semua orang Yahudi pergi ke Yerusalem.
b)
Tindakan Yesus ini menyebabkan rakyat menyambut dengan antusias. Ini
menyebabkan tokoh-tokoh Yahudi makin marah dan membenci Yesus dan merencanakan
untuk membunuh Yesus. Hal ini pasti disadari oleh Yesus, tetapi Ia melakukannya
dengan sengaja, supaya Rencana Allah tentang kematianNya di atas kayu salib
untuk menebus dosa-dosa kita bisa terlaksana. Jadi, sebetulnya bagian ini
penting sekali, karena tanpa adanya hal ini, Rencana Allah tentang penebusan
dosa manusia tidak akan terlaksana.
c)
Tindakan Yesus ini juga dimaksudkan untuk menunjukkan kesalahan konsep Yahudi
tentang Mesias (Orang Yahudi beranggapan bahwa Mesias adalah seorang raja
duniawi). Karena itulah maka Yesus masuk ke Yerusalem menggunakan seekor
keledai, bukan seekor kuda (bandingkan dengan ajaran Theologia Kemakmuran yang
mengharuskan orang kristen menjadi kaya sehingga bisa naik mobil mewah!).
Apa artinya naik
keledai?
Keledai bukanlah binatang tunggangan yang hina.
Keledai juga dipakai oleh raja / pemimpin, tetapi dipakai dalam keadaan damai
(Hak 5:10 & 10:4). Sedangkan kuda dipakai dalam keadaan perang. Jadi,
Yesus menyatakan diri sebagai Mesias / Raja dengan menunggang keledai, menunjukkan
diriNya sebagai Raja damai.
Disamping itu keledainya keledai pinjaman. Lagi
pula keledainya tidak punya pelana sehingga harus dialasi dengan pakaian. Ini
semua menunjukkan kemiskinan dan kerendahan hati.
Dengan demikian, terlihat
dengan jelas bahwa sekalipun Yesus di sini menyatakan diri sebagai Mesias
/ Raja, tetapi Ia sekaligus menunjukkan bahwa diriNya bukanlah raja duniawi,
dan kerajaanNya bukanlah kerajaan duniawi! Kita semua mempunyai seorang Raja
yang bukan raja duniawi. Jadi, patutkah kalau kita hidup untuk dunia?
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.