KHOTBAH PADA ACARA
MEMASUKI RUMAH
KAMIS 05 DESEMBER
2013
THEMA: MEMBANGUN
RUMAH DENGAN PONDASI ALLAH
Nats Alkitab :
Mazmur 127:1
By: Rev. T.M.
Karo-karo,STh,MA
“Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang
membangunnya;”
Apa definisi dari rumah? Dalam bahasa Inggris rumah bisa dibedakan
antara home dan house. House
merujuk pada sebuah bangunan kongkrit, dengan pintu, ruangan, jendela, air dan
listrik. Sedangkan home agak
sedikit abstrak karena dia tidak menunjuk kepada sebuah tempat spesifik.
Kalau bisa kita simpulkan, home
berhubungan dengan family.
House berhubungan
dengan property.
Buat orang batak rumah (home) bukan sekedar tempat tinggal. Rumah adalah
identitas. Seseorang akan merasa terikat kepada rumahnya. Karena itu buat orang
batak selalu pulang setahun sekali dalam acara tahun baru atau hari tertentu untuk
berkumpul dengan keluarga. Rumah (atau
lebih luas lunggu) juga sering dihubungkan dengan marga. Misalnya marga ini rumahnya di sini—mungkin inilah istilah
bonapasogit yang lebih kecil.
Rumah ini menjadi sangat penting karena dia adalah sarana pemersatu
setelah seharian berinteraksi dengan orang luar.
Ketika rumah menjadi tempat yang nyaman dan aman, kita akan mencari
perlindungan dengan pulang ke rumah. Kalau kita lelah kita kembali ke rumah.
Kalau kita capai kita ingin kembali ke rumah (makanya kalo ada orang males
pulang ke rumah, biasanya ada masalah di rumahnya). Statisitik menunjukkan kita
menghabiskan lebih dari 1/3 dari hidup kita di dalam rumah, dan sebagian besar
berada di kamar tidur. Karena itu sangat penting buat kita untuk membangun
rumah yang menjadi istana kita.
Saat ini, kita melihat sebuah house,
sebuah bangunan. Tetapi yang paling
penting adalah bagaimana house ini menjadi home untuk keluarga ini. Bukan
hanya buat orang yang tinggal di sini, tetapi juga buat mereka yang datang,
bagaimana rumah ini bisa memberikan kehangatan dan kenyamanan.
Israel juga seperti itu.
Rumah dalam bahasa Yahudi adalah bayith {bah’-yith}
Rumah memiliki arti yang penting juga buat mereka, terutama rumah yang
harus dibangun di dalam Tuhan. Pemazmur berkata, Jika bukan Tuhan yang
membangun, sia-sialah kita membangunnya.
Kita bebas membeli property apa saja, tetapi rumah yang baik harus
selalu beradasar kepada kasih Tuhan.
- kita bisa saja menghias rumah
dengan segala jenis furniture terbaik,
tapi kalau Tuhan tidak ada di dalamnya, kita tidak punya damai. Tuhan memberi
keyakinan dan keamanan. Tuhan memberi damai dan ketenangan. Bagaimana untuk
merealisasikannya?
1. Buat Allah
sebagai pondasi
Yesaya 28:16: sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: "Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah!
Yesaya 28:16: sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: "Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah!
2. Buat Allah sebagai
pembangun
Mazmur 127:1 : 127:1 Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
Mazmur 127:1 : 127:1 Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
3. Buatlah Tuhan menjadi
pengawal/penjaga (Mzm 127:1b)
4. Buatlah Allah sebagai penyatu
I Korintus 12:12 : Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.
I Korintus 12:12 : Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.
5. Buat Allah
sebagai tempat perteduhan yang kekal
Mazmur 90:1-2: Doa Musa, abdi Allah. Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun. Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
Mazmur 90:1-2: Doa Musa, abdi Allah. Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun. Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
karena itu sebelum kita khawatir bagaimana tampilan fisik rumah kita,
kita sebaiknya membangun pondasi yang kuat dulu di dalam Tuhan. rumah yang
pondasinya tidak baik lebih sulit untuk diperbaiki karena selain tampilan
fisik, dia juga harus merenovasi pondasi.
Tetapi yang paling penting adalah membangun rumah kita di dalam Tuhan.
Undang Tuhan dalam rumah ini, jadikan dia sebagai tempat memuji Tuhan. Kiranya
Tuhan memberkati rumah ini dan juga segala isinya. Amin.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.