Saturday, January 10, 2015

Khotbah

KHOTBAH MINGGU 11 JANUARI 2015
DI GMI KASIH KARUNIA, JLN HANG TUAH MEDAN
Minggu Sesudah Epipanias

Nats Alkitab         : Kejadian 1:1-5
Tema          : “Awal yang baik”

1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
1:3 Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
1:4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
1:5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.

Pendahuluan
·        Kalau pergi langkahkan kaki kanan
·        Salah banana lepak pendungina (bahasa Karo)
·        Apa yang kita tanam itu yang kita tuai. dll
Bandingkan dengan apa yang kita lakukan setiap hari sebelum berangkat kerja, kita pasti menyerahkan seluruh hari yang akan kita jalani ke dalam tangan Tuhan, demikian juga pada tahun ini kita bersyukur bahwa di awal tahun, kita dapat menyerahkan seluruh tahun yang akan kita jalani ke dalam tangan Tuhan.


Exegese
·        Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi= menciptakan Ruang dari yang tidak ada menjadi ada. Bara= menciptakan. Pada mulanya Allah menciptakan ruang, dan di dalam ruang itulah Dia menciptakan “keteraturan”.
·        Ayat 2= kondisi ruang ketika Allah belum menjadikan “keteraturan” tersebut.
·        Yang pertama dijadikan di dalam ruang adalah “terang” sebagi awal dari keteraturan tersebut.
·        Kita perhatikan bahwa Allah lebig dahulu menciptakan terang dari pada benda benda penerang.
·        Kita lihat urutan penciptaan oleh Allah:
1.      Terang
2.      Cakrawala
3.      Tumbuh-tumbuhan dan pohon dll
4.      Benda benda penerang
5.      Burung burung
6.      Binatang, ternak, binatang liar, manusia
7.      Istirahat
Jika kita melihat bagaimana kisah penciptaan langit dan bumi oleh Tuhan, kita dapat melihat sesuatu yang menarik dalam kisah penciptaan itu. Jika kita memposisikan diri kita sebagai Tuhan, kira-kira apa yang pertama kali kita ciptakan? Bumi, matahari, bintang-bintang, atau alam semesta? Ya sebagian besar di antara kita pasti akan menciptakan benda-benda di atas, tetapi tidak dengan Tuhan. Dikatakan bahwa ketika Allah menciptakan langit dan bumi (ay. 1), awalnya bumi belum berbentuk dan kosong (ay. 2). Kemudian Allah menciptakan hal yang pertama kali melalui Firman Allah, “Jadilah terang”. Ya, terang adalah hal pertama yang diciptakan oleh Tuhan Allah. Agak aneh memang ketika Allah menciptakan terang, namun sebenarnya benda-benda penerang di langit seperti matahari, bulan, dan bintang-bintang diciptakan pada hari keempat (Kej 1:16 & 19). Walaupun banyak penafsiran tentang hal ini, tetapi menurut saya hal ini berarti bahwa terang itu adalah terang ilahi yang tercipta jauh sebelum terciptanya matahari, bulan, dan bintang. Artinya adalah bahwa terciptanya terang itu akan menjadi dasar dari segala hal yang akan diciptakan selanjutnya.

Apa yang terjadi setelah penciptaan pada hari pertama? Allah melihat bahwa terang itu baik, sehingga Allah kemudian memisahkan terang itu dari pada kegelapan (ay. 4). Sebenarnya, definisi terang dan gelap itu bukan sesuatu yang saling berlawanan. Kita dapat mengukur besarnya terang, tetapi kita tidak dapat mengukur besarnya gelap. Gelap adalah suatu kondisi dimana tidak ada terang. Alkitab tidak pernah menceritakan bahwa Allah menciptakan kegelapan, tetapi Allah menciptakan terang untuk mengusir kegelapan. Allah menciptakan terang agar dunia tidak lagi berada dalam kegelapan, tetapi agar dunia dapat melihat terang dan kegelapan tidak dapat lagi menguasai terang itu (Yoh 1:5).
Ketika Allah selesai menciptakan terang, maka jadilah hari pertama dalam proses penciptaan oleh Allah (ay. 5). Kita dapat melihat bahwa hari-hari penciptaan yang seluruhnya berjumlah 7 hari diawali oleh penciptaan terang pada hari pertama. Proses penciptaan terang ini memakan waktu satu hari penuh, bandingkan dengan penciptaan pada hari keenam di mana Allah menciptakan seluruh binatang dan manusia pada hari keenam (Kej 1:24-27). Itu berarti dalam penciptaan, Allah benar-benar mengawali penciptaan dengan sesuatu yang penting. Terang diciptakan terlebih dahulu sebelum hal-hal lainnya. Dengan diciptakannya terang pada hari pertama, segala sesuatu yang diciptakan kemudian akan tetap berada dalam terang itu sendiri. Apa yang Allah ciptakan pada hari kedua hingga keenam, bukan diciptakan dalam kegelapan, tetapi diciptakan dalam terang.
Jika Allah saja begitu mementingkan awal penciptaan langit dan bumi, bukankah kita sebagai manusian ciptaanNya juga harus mementingkan awal dari kehidupan kita? Memang kita sendiri tidak dapat mengatur bagaimana kita diciptakan, dan bagaimana kita dilahirkan di dunia ini. Tetapi ketika saat ini kita telah menyadari tentang kehidupan kita, bukankah kita seharusnya mengawali kehidupan kita dengan awal yang benar? Setiap hari sebelum kita beraktivitas, sudahkah kita mengawali hari kita dengan baik? Sudahkah kita berdoa kepada Tuhan sebelum kita beraktivitas di hari itu? Demikian juga pada setiap awal minggu, awal bulan, dan juga awal tahun 2015 ini, sudahkah kita mengawalinya dengan awal yang baik? Jika Tuhan saja mengawali hari-hari pelayanannya dengan berdoa kepada Tuhan pada pagi hari (Mrk 1:35), bukankah kita juga seharusnya bersikap seperti itu. Ketika kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, kita akan memiliki hidup yang berkemenangan, dengan tuntunan dari Tuhan dalam kehidupan kita. Kita akan menjadi seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, yang tidak layu daunnya, dan pa saja yang kita perbuat akan berhasil (Mzm 1:3).



No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.