KHOTBAH MINGGU 11 JANUARI 2015
DI GMI KASIH KARUNIA, JLN HANG TUAH
MEDAN
Minggu Sesudah Epipanias
Nats Alkitab : Kejadian 1:1-5
Tema : “Awal yang baik”
1:1 Pada
mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
1:2 Bumi belum
berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah
melayang-layang di atas permukaan air.
1:3
Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
1:4 Allah
melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
1:5 Dan Allah
menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi,
itulah hari pertama.
Pendahuluan
·
Kalau pergi
langkahkan kaki kanan
·
Salah banana lepak
pendungina (bahasa Karo)
·
Apa yang kita
tanam itu yang kita tuai. dll
Bandingkan
dengan apa yang kita lakukan setiap hari sebelum berangkat kerja, kita pasti
menyerahkan seluruh hari yang akan kita jalani ke dalam tangan Tuhan, demikian
juga pada tahun ini kita bersyukur bahwa di awal tahun, kita dapat menyerahkan
seluruh tahun yang akan kita jalani ke dalam tangan Tuhan.
Exegese
·
Pada mulanya
Allah menciptakan langit dan bumi= menciptakan Ruang dari yang tidak ada
menjadi ada. Bara= menciptakan. Pada mulanya Allah menciptakan ruang, dan di
dalam ruang itulah Dia menciptakan “keteraturan”.
·
Ayat 2= kondisi
ruang ketika Allah belum menjadikan “keteraturan” tersebut.
·
Yang pertama
dijadikan di dalam ruang adalah “terang” sebagi awal dari keteraturan tersebut.
·
Kita perhatikan
bahwa Allah lebig dahulu menciptakan terang dari pada benda benda penerang.
·
Kita lihat
urutan penciptaan oleh Allah:
1. Terang
2. Cakrawala
3. Tumbuh-tumbuhan dan pohon dll
4. Benda benda penerang
5. Burung burung
6. Binatang, ternak, binatang liar, manusia
7. Istirahat
Jika
kita melihat bagaimana kisah penciptaan langit dan bumi oleh Tuhan, kita dapat
melihat sesuatu yang menarik dalam kisah penciptaan itu. Jika kita memposisikan
diri kita sebagai Tuhan, kira-kira apa yang pertama kali kita ciptakan? Bumi,
matahari, bintang-bintang, atau alam semesta? Ya sebagian besar di antara kita
pasti akan menciptakan benda-benda di atas, tetapi tidak dengan Tuhan.
Dikatakan bahwa ketika Allah menciptakan langit dan bumi (ay. 1), awalnya bumi
belum berbentuk dan kosong (ay. 2). Kemudian Allah menciptakan hal yang pertama
kali melalui Firman Allah, “Jadilah terang”. Ya, terang adalah hal pertama yang
diciptakan oleh Tuhan Allah. Agak aneh memang ketika Allah menciptakan terang,
namun sebenarnya benda-benda penerang di langit seperti matahari, bulan, dan
bintang-bintang diciptakan pada hari keempat (Kej 1:16 & 19). Walaupun banyak
penafsiran tentang hal ini, tetapi menurut saya hal ini berarti bahwa terang
itu adalah terang ilahi yang tercipta jauh sebelum terciptanya matahari, bulan,
dan bintang. Artinya adalah bahwa terciptanya terang itu akan menjadi dasar
dari segala hal yang akan diciptakan selanjutnya.
Apa
yang terjadi setelah penciptaan pada hari pertama? Allah melihat bahwa terang
itu baik, sehingga Allah kemudian memisahkan terang itu dari pada kegelapan
(ay. 4). Sebenarnya, definisi terang dan gelap itu bukan sesuatu yang saling
berlawanan. Kita dapat mengukur besarnya terang, tetapi kita tidak dapat
mengukur besarnya gelap. Gelap adalah suatu kondisi dimana tidak ada terang.
Alkitab tidak pernah menceritakan bahwa Allah menciptakan kegelapan, tetapi
Allah menciptakan terang untuk mengusir kegelapan. Allah menciptakan terang
agar dunia tidak lagi berada dalam kegelapan, tetapi agar dunia dapat melihat
terang dan kegelapan tidak dapat lagi menguasai terang itu (Yoh 1:5).
Ketika
Allah selesai menciptakan terang, maka jadilah hari pertama dalam proses
penciptaan oleh Allah (ay. 5). Kita dapat melihat bahwa hari-hari penciptaan
yang seluruhnya berjumlah 7 hari diawali oleh penciptaan terang pada hari
pertama. Proses penciptaan terang ini memakan waktu satu hari penuh, bandingkan
dengan penciptaan pada hari keenam di mana Allah menciptakan seluruh binatang
dan manusia pada hari keenam (Kej 1:24-27). Itu berarti dalam penciptaan, Allah
benar-benar mengawali penciptaan dengan sesuatu yang penting. Terang diciptakan
terlebih dahulu sebelum hal-hal lainnya. Dengan diciptakannya terang pada hari
pertama, segala sesuatu yang diciptakan kemudian akan tetap berada dalam terang
itu sendiri. Apa yang Allah ciptakan pada hari kedua hingga keenam, bukan
diciptakan dalam kegelapan, tetapi diciptakan dalam terang.
Jika
Allah saja begitu mementingkan awal penciptaan langit dan bumi, bukankah kita
sebagai manusian ciptaanNya juga harus mementingkan awal dari kehidupan kita?
Memang kita sendiri tidak dapat mengatur bagaimana kita diciptakan, dan
bagaimana kita dilahirkan di dunia ini. Tetapi ketika saat ini kita telah
menyadari tentang kehidupan kita, bukankah kita seharusnya mengawali kehidupan
kita dengan awal yang benar? Setiap hari sebelum kita beraktivitas, sudahkah
kita mengawali hari kita dengan baik? Sudahkah kita berdoa kepada Tuhan sebelum
kita beraktivitas di hari itu? Demikian juga pada setiap awal minggu, awal
bulan, dan juga awal tahun 2015 ini, sudahkah kita mengawalinya dengan awal
yang baik? Jika Tuhan saja mengawali hari-hari pelayanannya dengan berdoa
kepada Tuhan pada pagi hari (Mrk 1:35), bukankah kita juga seharusnya bersikap
seperti itu. Ketika kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, kita akan
memiliki hidup yang berkemenangan, dengan tuntunan dari Tuhan dalam kehidupan kita.
Kita akan menjadi seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang
menghasilkan buahnya pada musimnya, yang tidak layu daunnya, dan pa saja yang
kita perbuat akan berhasil (Mzm 1:3).
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.