GMI
KASIH KARUNIA, JLN.HANG TUAH, MEDAN
Nats Alkitab : 1 Petrus 2:11-17
Thema : "Sinar
Terang Kehidupan Kristiani di tengah-tengah Dunia”
Jadi seorang pendatang itu tidaklah selalu enak. Seorang pendatang biasanya tidak begitu bebas dan tidak bisa berbuat sesuka hati. Kita harus menjaga diri sebaik mungkin. Apa lagi kalau kita membawa sebuah nama kelompok, almamater atau nama golongan, kita harus semakin bermawas diri. Kita harus menjaga diri baik-baik agar nama almamater atau nama sebuah golongan yang kita sandang tidak tercoreng karena sikap-sikap kita.
Hal ini jualah yang disampaikan oleh Rasul Petrus kepada para pembaca suratnya. Petrus mengingatkan kepada sebagian besar orang Yahudi yang sedang merantau di daerah Asia Kecil, agar sebagai perantau di negeri orang, mereka harus menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang melawan jiwa. Lebih dari itu, mereka harus berbuat baik ditengah-tengah bangsa bukan Yahudi. Mengapa? Soalnya bangsa Yahudi itu merupakan bangsa pilihan yang harus menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain. Sebagai umat yang menyandang status bangsa pilihan tentu saja mereka harus menjaga diri mereka baik-baik, harus bersikap santun, sabar dan sejenisnya, agar mereka dapat menjadi teladan.
Sebenarnya ada 2 alasan mengapa mereka harus bersikap baik:
·
Pertama, supaya
orang-orang asing yang menganut aliran sesat paganisme, tidak dapat memfitnah
mereka karena melihat perbuatan-perbuatan baik yang mereka lakukan. Perbuatan
baik itu merupakan pertahanan terbaik dari orang-orang yang dapat berbuat jahat
kepada kita.
·
Tujuan Kedua;
yang lebih utama ialah agar mereka kelak dapat memuliakan Allah karena
kehidupan perbuatan baik tersebut. Melalui perbuatan baik diharapkan, banyak
orang yang dapat melihat Kristus dalam hidup mereka, dan pada akhirnya mereka
juga akan bertobat dan dapat memuliakan Allah juga.
Sebenarnya lebih jauh lagi, Petrus hendak menyatakan kepada orang-orang Kristen pada segala zaman bahwa mereka itu adalah pendatang di dunia ini, termasuk kita yang sedang mendengar saat ini. Kita merupakan pendatang di dunia ini. Kita ini hanyalah pendatang di bumi ini. Hidup kita hanya sementara. Tidak selamanya kita berada di bumi ini. Kelak kita akan kembali ke rumah bapa, suatu tempat yang jauh lebih indah dari bumi ini.
Oleh karena itu sebagai pendatang dan perantau di bumi ini, bukan berarti kita bisa hidup sesuka hati kita. Kita pun sedang menyandang status sebagai anak-anak Kerajaan Allah. Karena itu kitapun harus menjaga kehidupan kita untuk tetap kudus. Selain itu kita harus menyatakan perbuatan-perbuatan baik kita kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan. Jangan sampai kehidupan kita mencoreng nama Tuhan yang sedang kita sandang sebagai orang-orang Kristen. Bukankah saat ini sudah terlalu banyak orang yang menghindari gereja karena perbuatan-perbuatan memalukan orang-orang Kristen sendiri? Mereka kecewa disertai perkataan “yah, orang Kristen sendiri juga begitu klakuannya”. Kehidupan yang tidak benar, moral yang bejat, dan hati yang picik. Bahkan sebagian orang menganggap Kekristenan itu seperti racun, karena mereka melihat orang-orang yang mencemari kekristenan sendiri.
Karena itu Petrus mengingatkan kepada setiap kita untuk terus berbuat baik sebagai seorang pendatang didunia ini. Kita harus berbuat baik agar orang-orang dunia tidak dapat memfitnah dan menyindir kita. Terlebih dari itu, kita diharapkan berbuat baik agar kelak orang lain dapat memuliakan Tuhan. Perbuatan baik itu harus diberlakukan dalam berbagai aspek.
Jika kita melihat perikop setelah ini, kita dapat menemukan bahwa Petrus terus menerus mengulang-ngulang kata berbuat baik. Di ayat 13-15, kita disuruh untuk tunduk kepada semua lembaga manusia karena Allah. Kita diminta tunduk kepada lembaga pemerintahan di dunia ini, karena mereka adalah wakil-wakil Allah.
Ketundukkan kita terhadap mereka merupakan salah satu perbuatan baik. Karena itu diayat 15 dikatakan “sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik, kamu membungkemkan kepicikan orang-orang bodoh.” Selanjutnya di ayat 18-20 kita diminta untuk tunduk kepada tuan kita didunia ini. Entah tuan kita baik atau nggak, kita harus tunduk. Kita diharapkan untuk bersabar dan terus berbuat baik. Karena itu di ayat 20 dikatakan “Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.” Bahkan di pasal 3:1-7 Petrus mengingatkan para istri untuk selalu tunduk kepada suami, bahkan walau suami mereka bukanlah orang-orang yang tunduk terhadap Firman Tuhan. Petrus mengharapkan, dengan perbuatan baik istrinya, suaminya dapat dimenangkan tanpa perkataan, namun karena kelakuan istrinya itu yang murni dan saleh. Perbuatan baik dapat memenangkan jiwa. Dalam semua aspek yang sudah dipaparkan Petrus, perkataan untuk berbuat baik itu sering dikumandangkan.
Kita diharapkan dapat memancarkan kasih Kristus di tengah-tengah dunia ini, sehingga orang lain pun dapat merasakan kemuliaan Allah melalui kehidupan kita. Ada buku yang mengatakan bahwa khotbah yang paling baik itu bukanlah khotbah yang disampaikan di atas mimbar. Tapi khotbah yang terbaik adalah kehidupan kita sendiri. Khotbah berjalanlah yang memiliki kekuatan besar untuk membawa jiwa datang kepada Tuhan.
Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan dari pintu ke pintu,menemukan bahwa dikantongnya hanya tersisa beberapa sen uangnya, dan dia sangat lapar. Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda membuka pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air. Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar, oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu. Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya, "berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini ?" Wanita itu menjawab: "Kamu tidak perlu membayar apapun". "Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk kebaikan" kata wanita itu menambahkan. Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata :" Dari dalam hatiku aku berterima kasih pada anda." Sekian tahun kemudian, wanita muda tersebut mengalami sakit yang sangat kritis. Para dokter dikota itu sudah tidak sanggup menganganinya. Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, dimana terdapat dokter spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut. Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota asal si wanita tersebut, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata dokter Kelly. Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumahsakit, menuju kamar si wanita tersebut. Dengan berpakaian jubah kedokteran ia menemui si wanita itu. Ia langsung mengenali wanita itu pada sekali pandang. Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu. Mulai hari itu, Ia selalu memberikan perhatian khusus pada kasus wanita itu. Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya diperoleh kemenangan... Wanita itu sembuh !!. Dr. Kelly meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya untuk persetujuan. Dr. Kelly melihatnya, dan menuliskan sesuatu
pada pojok atas lembar tagihan, dan kemudian mengirimkannya ke kamar pasien. Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut,ia sangat yakin bahwa ia tak akan mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus dicicil seumur hidupnya. Akhirnya Ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut, dan ada sesuatu yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia membaca tulisan yang berbunyi.."Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu.." tertanda, DR Howard Kelly. Air mata kebahagiaan membanjiri matanya. Ia berdoa : "Tuhan, terima kasih, bahwa cintamu telah memenuhi seluruh bumi melalui hati dan tangan manusia."
Kebaikan akan membawa kebaikan yang lainnya. Biarlah perbuatan baik kita pun boleh mempengaruhi kehidupan orang lain, sehingga bumi ini penuh dengan kemuliaan Tuhan lewat perbuatan baik kita sebagai alat-Nya.
Sebenarnya lebih jauh lagi, Petrus hendak menyatakan kepada orang-orang Kristen pada segala zaman bahwa mereka itu adalah pendatang di dunia ini, termasuk kita yang sedang mendengar saat ini. Kita merupakan pendatang di dunia ini. Kita ini hanyalah pendatang di bumi ini. Hidup kita hanya sementara. Tidak selamanya kita berada di bumi ini. Kelak kita akan kembali ke rumah bapa, suatu tempat yang jauh lebih indah dari bumi ini.
Oleh karena itu sebagai pendatang dan perantau di bumi ini, bukan berarti kita bisa hidup sesuka hati kita. Kita pun sedang menyandang status sebagai anak-anak Kerajaan Allah. Karena itu kitapun harus menjaga kehidupan kita untuk tetap kudus. Selain itu kita harus menyatakan perbuatan-perbuatan baik kita kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan. Jangan sampai kehidupan kita mencoreng nama Tuhan yang sedang kita sandang sebagai orang-orang Kristen. Bukankah saat ini sudah terlalu banyak orang yang menghindari gereja karena perbuatan-perbuatan memalukan orang-orang Kristen sendiri? Mereka kecewa disertai perkataan “yah, orang Kristen sendiri juga begitu klakuannya”. Kehidupan yang tidak benar, moral yang bejat, dan hati yang picik. Bahkan sebagian orang menganggap Kekristenan itu seperti racun, karena mereka melihat orang-orang yang mencemari kekristenan sendiri.
Karena itu Petrus mengingatkan kepada setiap kita untuk terus berbuat baik sebagai seorang pendatang didunia ini. Kita harus berbuat baik agar orang-orang dunia tidak dapat memfitnah dan menyindir kita. Terlebih dari itu, kita diharapkan berbuat baik agar kelak orang lain dapat memuliakan Tuhan. Perbuatan baik itu harus diberlakukan dalam berbagai aspek.
Jika kita melihat perikop setelah ini, kita dapat menemukan bahwa Petrus terus menerus mengulang-ngulang kata berbuat baik. Di ayat 13-15, kita disuruh untuk tunduk kepada semua lembaga manusia karena Allah. Kita diminta tunduk kepada lembaga pemerintahan di dunia ini, karena mereka adalah wakil-wakil Allah.
Ketundukkan kita terhadap mereka merupakan salah satu perbuatan baik. Karena itu diayat 15 dikatakan “sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik, kamu membungkemkan kepicikan orang-orang bodoh.” Selanjutnya di ayat 18-20 kita diminta untuk tunduk kepada tuan kita didunia ini. Entah tuan kita baik atau nggak, kita harus tunduk. Kita diharapkan untuk bersabar dan terus berbuat baik. Karena itu di ayat 20 dikatakan “Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.” Bahkan di pasal 3:1-7 Petrus mengingatkan para istri untuk selalu tunduk kepada suami, bahkan walau suami mereka bukanlah orang-orang yang tunduk terhadap Firman Tuhan. Petrus mengharapkan, dengan perbuatan baik istrinya, suaminya dapat dimenangkan tanpa perkataan, namun karena kelakuan istrinya itu yang murni dan saleh. Perbuatan baik dapat memenangkan jiwa. Dalam semua aspek yang sudah dipaparkan Petrus, perkataan untuk berbuat baik itu sering dikumandangkan.
Kita diharapkan dapat memancarkan kasih Kristus di tengah-tengah dunia ini, sehingga orang lain pun dapat merasakan kemuliaan Allah melalui kehidupan kita. Ada buku yang mengatakan bahwa khotbah yang paling baik itu bukanlah khotbah yang disampaikan di atas mimbar. Tapi khotbah yang terbaik adalah kehidupan kita sendiri. Khotbah berjalanlah yang memiliki kekuatan besar untuk membawa jiwa datang kepada Tuhan.
Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan dari pintu ke pintu,menemukan bahwa dikantongnya hanya tersisa beberapa sen uangnya, dan dia sangat lapar. Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda membuka pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air. Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar, oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu. Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya, "berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini ?" Wanita itu menjawab: "Kamu tidak perlu membayar apapun". "Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk kebaikan" kata wanita itu menambahkan. Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata :" Dari dalam hatiku aku berterima kasih pada anda." Sekian tahun kemudian, wanita muda tersebut mengalami sakit yang sangat kritis. Para dokter dikota itu sudah tidak sanggup menganganinya. Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, dimana terdapat dokter spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut. Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota asal si wanita tersebut, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata dokter Kelly. Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumahsakit, menuju kamar si wanita tersebut. Dengan berpakaian jubah kedokteran ia menemui si wanita itu. Ia langsung mengenali wanita itu pada sekali pandang. Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu. Mulai hari itu, Ia selalu memberikan perhatian khusus pada kasus wanita itu. Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya diperoleh kemenangan... Wanita itu sembuh !!. Dr. Kelly meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya untuk persetujuan. Dr. Kelly melihatnya, dan menuliskan sesuatu
pada pojok atas lembar tagihan, dan kemudian mengirimkannya ke kamar pasien. Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut,ia sangat yakin bahwa ia tak akan mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus dicicil seumur hidupnya. Akhirnya Ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut, dan ada sesuatu yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia membaca tulisan yang berbunyi.."Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu.." tertanda, DR Howard Kelly. Air mata kebahagiaan membanjiri matanya. Ia berdoa : "Tuhan, terima kasih, bahwa cintamu telah memenuhi seluruh bumi melalui hati dan tangan manusia."
Kebaikan akan membawa kebaikan yang lainnya. Biarlah perbuatan baik kita pun boleh mempengaruhi kehidupan orang lain, sehingga bumi ini penuh dengan kemuliaan Tuhan lewat perbuatan baik kita sebagai alat-Nya.