Ringkasan
Khotbah Minggu Paskah
GMI
Kasih Karunia 20 April 2014
Nats
Alkitab: Yohanes 20:1-18
Thema:
Thema : KebangkitanNya memulihkan kehidupan!
By:
Rev. T.M. Karo-karo,STh,MA
Nats:
20:1 Pada hari pertama minggu
itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur
itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.
20:2 Ia berlari-lari mendapatkan
Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada
mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di
mana Ia diletakkan."
20:3 Maka berangkatlah Petrus dan
murid yang lain itu ke kubur.
20:4 Keduanya berlari
bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus
sehingga lebih dahulu sampai di kubur.
20:5 Ia menjenguk ke dalam, dan
melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam.
20:6 Maka datanglah Simon Petrus
juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak
di tanah,
20:7 sedang kain peluh yang
tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di
samping di tempat yang lain dan sudah tergulung.
20:8 Maka masuklah juga murid
yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.
20:9 Sebab selama itu mereka belum
mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara
orang mati.
20:10 Lalu pulanglah kedua murid
itu ke rumah.
20:11 Tetapi Maria berdiri dekat
kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,
20:12 dan tampaklah olehnya dua
orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang
lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.
20:13 Kata malaikat-malaikat itu
kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka:
"Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia
diletakkan."
20:14 Sesudah berkata demikian ia
menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu,
bahwa itu adalah Yesus.
20:15 Kata Yesus kepadanya:
"Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria
menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan,
jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan
Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."
20:16 Kata Yesus kepadanya:
"Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani:
"Rabuni!", artinya Guru.
20:17 Kata Yesus kepadanya:
"Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi
pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang
Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
20:18 Maria Magdalena pergi dan
berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa
Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Seseorang memeriksakan dirinya kepada dokter
spesialis THT karena ia merasa bahwa dirinya tuli. Setelah melalui serangkain
pemeriksaan, dokter ternyata tidak menemukan masalah apapun pada telinganya.
Akhirnya dokter melakukan test sederhana dengan memukul-mukul meja, dan
bertanya: "Apakah anda dapat mendengar bunyi ketukan ini?" "Ya
saya mendengar", katanya. Dokter lalu berjalan keluar dan mengetuk-ngetuk
pintu. Sekali lagi dokter bertanya: "Apakah bapak mendengarkan saya
mengetuk pintu?" "Ya saya mendengarnya dengan jelas!" "Pak,
telinga anda sebenarnya sehat. Anda hanya tidak pernah mau mendengarkan!"
Demikian nasehat dokter.
Penyakit tuli yang dialami oleh orang tersebut
ternyata tidak terjadi dalam fisiknya. Namun dalam hatinya. Di mana ia tidak
pernah mau mendengarkan orang lain.
Hidup memang berhadapan dengan pelbagai masalah.
Tetapi dengan mata rohani kita bisa memandang kepada Allah yang telah menyelesaikan masalah terbesar di dalam hidup kita. Ia telah menyelamatkan kita oleh kasih-Nya, Ia juga peduli atas pelbagai permasalahan hidup kita.
Tetapi dengan mata rohani kita bisa memandang kepada Allah yang telah menyelesaikan masalah terbesar di dalam hidup kita. Ia telah menyelamatkan kita oleh kasih-Nya, Ia juga peduli atas pelbagai permasalahan hidup kita.
Penjelasan:
Dalam pembacaan Alkitab tersebut di atas terdapat enam kata “melihat” yang dalam bahasa Yunaninya menggunakan tiga kata yang berbeda. Ketiga kata ini jelas memberi gambaran, bahwa melihat bukan hanya sesuatu yang bersifat kasat mata, tetapi juga bersifat spiritual.
Dalam pembacaan Alkitab tersebut di atas terdapat enam kata “melihat” yang dalam bahasa Yunaninya menggunakan tiga kata yang berbeda. Ketiga kata ini jelas memberi gambaran, bahwa melihat bukan hanya sesuatu yang bersifat kasat mata, tetapi juga bersifat spiritual.
Ada melihat yang tidak berdampak banyak, tetapi juga
ada yang membawa perubahan yang bersifat kekal. Terkait dengan tema Paskah
tahun ini, kita ditolong memahami bahwa walau kita hidup dalam rentang waktu
yang sangat jauh dari saat penyaliban dan kebangkitan Kristus dari kematian,
kita dapat melihat Tuhan yang bangkit dengan mata rohani dan
mengalami dampak kekal yang ditimbulkannya.
Ketiga kata tersebut adalah:
• Blepo
Kata ini digunakan Maria Magdalena saat ia tiba di kubur Yesus. Ia blepo bahwa batu penutup kubur telah diambil dari tempatnya. Istilah melihat yang digunakan memiliki arti “karena Maria dapat melihat – jadi ia tidak buta – maka ia tahu bahwa batu penutup kubur Yesus sudah tidak terletak lagi pada tempatnya”. Apa yang dilihatnya kemudian mendorongnya untuk melakukan sesuatu. Ia berlari menjumpai Simon Petrus dan murid yang lain (dia adalah Yohanes) untuk memberitahukan apa yang telah terjadi.
Reaksi Maria Magdalena menarik untuk dicermati. Tentu ia pernah mendengar pernyataan Yesus bahwa Ia akan bangkit pada hari ketiga. Sebagai perempuan Yahudi, Maria pernah diajar mengenai kebangkitan, tetapi hal itu baru akan terjadi di akhir zaman. Itu sebabnya, walau dengan mata jasmaninya ia melihat kubur Yesus telah terbuka [dan nampaknya ia tahu bahwa mayat Yesus sudah tidak ada di sana], namun hal itu tidak membuatnya menjadi percaya. Melihat dengan kualitas blepo tidak memimpin orang pada pengakuan bahwa Yesus bangkit pada hari ke tiga, seperti difirmankan-Nya.
• Theoreo
Pemberitahuan Maria Magdalena membuat Petrus dan Yohanes segera berlari ke kubur Yesus. Yohanes tiba lebih dulu. Ia menjenguk ke dalam dan ia melihat (theoreo) kain kafan terletak di tanah. Kain kafan digunakan untuk menutup mayat. Digunakannya istilah theoreo menunjukkan bahwa Yohanes tidak hanya melihat kain itu telah tidak pada tempatnya, tetapi mendorongnya untuk menganalisa, untuk berpikir dan merenung. Apa yang terjadi pada Yesus? Simon Petrus menyusul Yohanes. Ia tidak hanya menjenguk, tetapi masuk. Karena itu, selain ia melihat kain kafan terletak di tanah dan kain peluh dalam keadaan tergulung di letakkan di salah satu kubur. Melihat dalam kualitas theoreo membuat Petrus berpikir banyak. Tentu mereka dapat menyimpulkan bahwa mayat Yesus tidak mungkin dicuri, karena batu terbuka dengan lebar, kain kafan terletak di tanah dan kain peluh digulung (rapi). Tetapi hal inilah yang terjadi, walau ia dan Yohanes adalah murid yang telah berulang kali mendengar pengajaran Yesus tentang kebangkitan-Nya, namun observasi, analisa, perenungan yang mereka lakukan tidak membuat mereka mampu menghubungkan hal itu dengan pengajaran Yesus dan menjadi percaya bahwa Yesus Kristus benar-benar bangkit pada hari yang ketiga.
• Horao
Kata ini memiliki muatan yang lebih dalam, yaitu melihat secara spiritual. Yohanes telah melihat kain kafan terletak di tanah, tetapi ia hanya memikirkannya. Lalu apa yang kemudian membuatnya menjadi percaya? Ayat 9 memberitahukan sebelum ia menjadi percaya, ia tidak mengerti isi Kitab Suci. Perubahan dari tidak mengerti menjadi mengerti Kitab Suci yang dimaksud dalam hal ini bukanlah hasil sebuah proses berpikir yang tajam, sebuah analisa yang membuat seseorang mampu memutuskan untuk percaya bahwa Yesus bangkit dari kematian. Tetapi ini adalah karya Roh Kudus. Dialah yang membuat seorang yang pada mulanya tidak percaya menjadi percaya. Dalam doktrin keselamatan, istilah yang digunakan adalah mengalami kelahiran baru. Dengan demikian, mengakui kebangkitan Yesus adalah anugerah. Mampu melihat dengan mata rohani kebangkitan Kristus adalah anugerah.
Biografi Marthin Luther mencatat bagaimana ia sangat ketakutan menghadapi neraka. Ia membaca Alkitab dan mencoba menemukan bagaimana caranya supaya ia bisa selamat. Pengetahuan yang banyak tidak membawa Marthin Luther menjadi seorang percaya. Tetapi pada suatu hari ia melompat dari kursi dimana ia duduk dan berkata bahwa sekarang ia tahu, ia selamat oleh iman kepada Yesus Kristus.
Allah menganugerahkan iman, sehingga seseorang bisa menjadi percaya akan kebangkitan Kristus. Hal yang sama terjadi pada Maria Magdalena. Semula ia menangisi jasad Yesus yang hilang, ia mengira Yesus adalah penungu taman. Tetapi sapaan Kristus membuatnya mempercayai bahwa ia telah melihat Tuhan.
Memahami arti kata horao membuat kita bersyukur, bahwa oleh anugerah Allah kita datang beribadah pada Paskah ini untuk menyatakan kepercayaan kita bahwa Dia adalah Tuhan yang bangkit.
Kedua perikop yang kita renungkan tidak hanya memberikan pemahaman bahwa oleh anugerah Allah kita menjadi percaya kepada Yesus yang bangkit, tetapi juga memberitahukan tanggung jawab orang percaya. Melalui ketaatan Maria Magdalena akan perintah Yesus dan melalui pengajaran lain dalam Alkitab, misalnya yang tertulis dalam 1 Yohanes 2:3 kita diberitahu tanda yang menyertai orang percaya adalah jika ia melakukan perintah-perintah Allah.
Ketiga kata tersebut adalah:
• Blepo
Kata ini digunakan Maria Magdalena saat ia tiba di kubur Yesus. Ia blepo bahwa batu penutup kubur telah diambil dari tempatnya. Istilah melihat yang digunakan memiliki arti “karena Maria dapat melihat – jadi ia tidak buta – maka ia tahu bahwa batu penutup kubur Yesus sudah tidak terletak lagi pada tempatnya”. Apa yang dilihatnya kemudian mendorongnya untuk melakukan sesuatu. Ia berlari menjumpai Simon Petrus dan murid yang lain (dia adalah Yohanes) untuk memberitahukan apa yang telah terjadi.
Reaksi Maria Magdalena menarik untuk dicermati. Tentu ia pernah mendengar pernyataan Yesus bahwa Ia akan bangkit pada hari ketiga. Sebagai perempuan Yahudi, Maria pernah diajar mengenai kebangkitan, tetapi hal itu baru akan terjadi di akhir zaman. Itu sebabnya, walau dengan mata jasmaninya ia melihat kubur Yesus telah terbuka [dan nampaknya ia tahu bahwa mayat Yesus sudah tidak ada di sana], namun hal itu tidak membuatnya menjadi percaya. Melihat dengan kualitas blepo tidak memimpin orang pada pengakuan bahwa Yesus bangkit pada hari ke tiga, seperti difirmankan-Nya.
• Theoreo
Pemberitahuan Maria Magdalena membuat Petrus dan Yohanes segera berlari ke kubur Yesus. Yohanes tiba lebih dulu. Ia menjenguk ke dalam dan ia melihat (theoreo) kain kafan terletak di tanah. Kain kafan digunakan untuk menutup mayat. Digunakannya istilah theoreo menunjukkan bahwa Yohanes tidak hanya melihat kain itu telah tidak pada tempatnya, tetapi mendorongnya untuk menganalisa, untuk berpikir dan merenung. Apa yang terjadi pada Yesus? Simon Petrus menyusul Yohanes. Ia tidak hanya menjenguk, tetapi masuk. Karena itu, selain ia melihat kain kafan terletak di tanah dan kain peluh dalam keadaan tergulung di letakkan di salah satu kubur. Melihat dalam kualitas theoreo membuat Petrus berpikir banyak. Tentu mereka dapat menyimpulkan bahwa mayat Yesus tidak mungkin dicuri, karena batu terbuka dengan lebar, kain kafan terletak di tanah dan kain peluh digulung (rapi). Tetapi hal inilah yang terjadi, walau ia dan Yohanes adalah murid yang telah berulang kali mendengar pengajaran Yesus tentang kebangkitan-Nya, namun observasi, analisa, perenungan yang mereka lakukan tidak membuat mereka mampu menghubungkan hal itu dengan pengajaran Yesus dan menjadi percaya bahwa Yesus Kristus benar-benar bangkit pada hari yang ketiga.
• Horao
Kata ini memiliki muatan yang lebih dalam, yaitu melihat secara spiritual. Yohanes telah melihat kain kafan terletak di tanah, tetapi ia hanya memikirkannya. Lalu apa yang kemudian membuatnya menjadi percaya? Ayat 9 memberitahukan sebelum ia menjadi percaya, ia tidak mengerti isi Kitab Suci. Perubahan dari tidak mengerti menjadi mengerti Kitab Suci yang dimaksud dalam hal ini bukanlah hasil sebuah proses berpikir yang tajam, sebuah analisa yang membuat seseorang mampu memutuskan untuk percaya bahwa Yesus bangkit dari kematian. Tetapi ini adalah karya Roh Kudus. Dialah yang membuat seorang yang pada mulanya tidak percaya menjadi percaya. Dalam doktrin keselamatan, istilah yang digunakan adalah mengalami kelahiran baru. Dengan demikian, mengakui kebangkitan Yesus adalah anugerah. Mampu melihat dengan mata rohani kebangkitan Kristus adalah anugerah.
Biografi Marthin Luther mencatat bagaimana ia sangat ketakutan menghadapi neraka. Ia membaca Alkitab dan mencoba menemukan bagaimana caranya supaya ia bisa selamat. Pengetahuan yang banyak tidak membawa Marthin Luther menjadi seorang percaya. Tetapi pada suatu hari ia melompat dari kursi dimana ia duduk dan berkata bahwa sekarang ia tahu, ia selamat oleh iman kepada Yesus Kristus.
Allah menganugerahkan iman, sehingga seseorang bisa menjadi percaya akan kebangkitan Kristus. Hal yang sama terjadi pada Maria Magdalena. Semula ia menangisi jasad Yesus yang hilang, ia mengira Yesus adalah penungu taman. Tetapi sapaan Kristus membuatnya mempercayai bahwa ia telah melihat Tuhan.
Memahami arti kata horao membuat kita bersyukur, bahwa oleh anugerah Allah kita datang beribadah pada Paskah ini untuk menyatakan kepercayaan kita bahwa Dia adalah Tuhan yang bangkit.
Kedua perikop yang kita renungkan tidak hanya memberikan pemahaman bahwa oleh anugerah Allah kita menjadi percaya kepada Yesus yang bangkit, tetapi juga memberitahukan tanggung jawab orang percaya. Melalui ketaatan Maria Magdalena akan perintah Yesus dan melalui pengajaran lain dalam Alkitab, misalnya yang tertulis dalam 1 Yohanes 2:3 kita diberitahu tanda yang menyertai orang percaya adalah jika ia melakukan perintah-perintah Allah.
Demikian pula halnya yang terjadi pada Maria
Magdalena dan para murid Tuhan lainnya, ketika pertama kali mendengar dan
menyaksikan Tuhan yang bangkit. Alkitab menyaksikan walaupun mereka melihat,
tetapi mereka tidak mengenaliNya. Contoh Kleopas dan murid lainnya ketika dalam
perjalanan sambil bercakap-cakap bersama Yesus ke Emaus. Firman Tuhan berkata:
"….ada sesuatu yang menghalangi mata mereka sehingga mereka tidak dapat
mengenal Dia" (Luk 24:16). Hal ini juga yang terjadi dengan Maria
Magdalena: "Sesudah berkata demikian ia (Maria) menoleh ke belakang dan
melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu bahwa itu adalah Yesus."
(Yoh 20:14). Demikian pula dengan murid-murid yang lain, ketika mendengar Tuhan
yang bangkit, mereka menganggap semua itu adalah berita omong kosong (Luk
24:11). Sebenarnya mereka bukanlah
orang yang mengidap penyakit mata, telinga atau hilang ingatan! Mata, telinga
dan pikiran mereka dalam fisiknya tetap normal dan sehat. Tetapi yang
mengganggu mata, telinga dan pikiran mereka adalah ketidakpercayaan!
Sehingga mata mereka terhalang dengan kesedihan dan duka yang mendalam karena
kematian Yesus. Tatapan mereka hanya tertuju kepada kematian bukan kebangkitan
dan kubur yang kosong. Hati dan ingatan mereka terbelenggu dengan kekecewaan,
ketakutan dan putus asa. Semua belenggu inilah yang sebenarnya menghalangi mata
kita untuk dapat melihat Tuhan yang bangkit dan menang!.
Syukur
bahwa akhirnya Tuhan memahami kelemahan iman para murid. Sehingga Dia mau
menyatakan diriNya kepada Maria, Tomas, Kleopas, dan murid-murid lainnya bahkan
lebih dari 500 orang! (1 Kor 15:6). Alkitab menyaksikan
bahwa, selama 40 hari Tuhan Yesus menyatakan diriNya berulang-ulang untuk
membuktikan DIA TUHAN YANG HIDUP! (Kis 1:3). Juga kepada kita semua, Tuhan
Yesus berkata : "….karena engkau telah melihat Aku maka engkau percaya.
Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya." (Yoh 20:29).
1. Dengan
demikian yang terpenting di sini adalah; sebagai orang percaya, kita harus
memiliki iman kepada Kristus bangkit! Karena hanya dalam iman kebangkitan
itulah kita dapat sujud menyembah kepada Kristus seperti Tomas: "Engkaulah
Tuhan dan Allahku.."(Yoh 20:28).
2. Hanya
dalam iman kebangkitan itulah kita dapat memiliki keberanian untuk menjadi
saksi Kristus (Kis 4:5-13).
3. Hanya
dalam iman kebangkitan, kita baru dapat mengarungi hidup dengan penuh sukacita,
sebab pintu sorga terbuka dan mahkota tersedia bagi kita (1 Pet 1:3-12). Hanya
dalam iman kebangkitan itulah, kita dapat bersaksi seperti Maria "Aku
telah melihat Tuhan!" (Yoh 20:18). Ya dan Amin!,..bahkan Dia hadir…..
menjadi Tuhan dan Penolongku di sepanjang jalan hidupku…Haleluya! (Maz 23).
Selamat Paskah. -